Minggu, 01 Januari 2017

DEFINISI, JENIS, DAN SIFAT BAJA

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dewasa ini, banyak bangunan yang berdiri megah, kokoh, dan indah. Seiring berkembangnya zaman, bahan bangunan yang digunakan pada bangunan modernpun semakin berkembang. Di Indonesia, perkembangan ini sudah sangat terlihat jelas. Seperti rangka atap yang digunakan pada rumah-rumah modern sudah menggunakan baja dan baja ringan. Baja dan baja ringan dipilih oleh masyarakat karena di Indonesia sudah sulit ditemukan kayu yang berkualitas baik. Selain itu, penggunaan baja dan baja ringan ini dapat mengurangi jumlah pohon yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Maka, tak asing bila sekarang di Indonesia mudah sekali ditemukan took yang menjual baja dan baja ringan.

B.       Maksud dan Tujuan
Maksud dibuatnya makalah ini tidak lain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan Bangunan mengenai baja dan baja ringan dan untuk memberikan informasi tentang pembuatan baja untuk mengetahui kegunaan baja. Kemudian untuk memberi informasi keunggulan baja dan kelemahan baja.
Tujuannya agar kita mengenal jenis-jenis baja dan baja ringan yang biasa digunakan di indonesia ini serta mengenal bahan pokok untuk struktur suatu bangunan.








BAB II
PEMBAHASAN

A.      Baja
1.         Definisi Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya, termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.

2.         Jenis Baja
Baja secara umum dapat dikelompokkan atas 2 jenis yaitu :
1)    Baja karbon (Carbon steel)
Baja karbon dapat terdiri atas :
·           Baja karbon rendah (low carbon steel)
Machine, machinery dan mild steel (0,05 % – 0,30% C ) Sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin.
Penggunaannya:
-       0,05 % – 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains, rivets, screws, nails.
-       0,20 % – 0,30 % C : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings
·           Baja karbon menengah (medium carbon steel)
Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
-        0,30 % – 0,40 % C : connecting rods, crank pins, axles.
-        0,40 % – 0,50 % C : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits, screwdrivers.
-        0,50 % – 0,60 % C : hammers dan sledges
·           Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel
Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong. Kandungan 0,60 % – 1,50 % C
Penggunaan:
screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives, screws, hammers, vise jaws, knives, drills. tools for turning brass and wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel, wire drawing dies, fine cutters

2)    Baja paduan (Alloy steel)
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
·           Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya)
·           Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
·           Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
·           Untuk membuat sifat-sifat spesial

Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi:
·           Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
·           Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
·           High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %
Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus yaitu:
·           Baja Paduan Khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molybdenum tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
·           High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel
Kandungan karbon : 0,70 % – 1,50 %. Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat dengan material tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon steel. Sedangkan harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel
Jenis Lainnya:
Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
·       Baja tahan garam (acid-resisting steel)
·       Baja tahan panas (heat resistant steel)
·       Baja tanpa sisik (non scaling steel)
·       Electric steel
·       Magnetic steel
·       Non magnetic steel
·       Baja tahan pakai (wear resisting steel)
·       Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
·       Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
·       Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
·       Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
·       Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
·       Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)

3.         Profil Baja dan Kegunaannya
Beberapa standar konstruksi Indonesia menggunakan Baja Profil. Kebutuhan konstruksi secara permanen, kokoh, dan stabil secara kualitas menjadi prioritas utama terselenggaranya pembangunan yang mapan, dan menjadi dasar misi utama proyek-proyek pembangunan konstruksi milik pemerintah. Berikut adalah jenis bahan baja utama yang biasa dipakai di Indonesia sesuai kebutuhan konstruksi.
·      Wide Flange ( WF )
Besi WF biasa digunakan untuk: balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll. Istilah lain: IWF, WF, H-Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W.
·      U Channel ( Kanal U , UNP )
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih mudah mengalami tekuk.
Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
·      C Channel ( Kanal C, CNP )
Biasa digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
·      RHS (Rectangular Hollow Section) – cold formed ( Hollow Persegi  )
Pengunaan: komponen rangka arsitektural (ceiling, partisi gipsum, dll), rangka dan support ornamen-ornamen non struktural.
Istilah lain : besi hollow (istilah pasar), profil persegi, profil
·      SHS (Square Hollow Section) – cold formed ( Hollow Kotak )

Pengunaan dan istilah lain hampir sama dengan RHS.

·      Steel Pipe ( Pipa Baja, Pipa Hitam, Pipa Galvanis, Pipa Seamless, Pipa Welded )
Penggunaan : bracing (horizontal dan vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap), kolom arsitektural, support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya yang silinder mempunyai nilai artistik) Istilah lain : steel tube, pipa hitam, pipa galvanis.

4.         Sifat Baja
Sifat baja pun berbeda-beda sesuai dengan hasil baja yang dibuat dan dibentuk. Dalam penggunaannya, baja mencapai 90% lebih dengan campuran untuk tujuan khusus. Baja dibuat dalam perbandingan (prosentase) zat arang yang berlainan.semakin tinggi prosentase zat arangnya,maka baja menjadi :
·      Kekuatan tanknya bertambah
·      Sifat regan berkurang
·      Kekerasannya bertambah, juga sifat dapat dikeraskan(disepuh) maksimum 1,7% karbon.
·      Titik cair berkurang misal 0% karbon titik cair 1539oc 17% karbon titik cair 1380oc
Baja mudah sekali berkarat oleh panas maupun lembab. Maka baja untuk transmisi harus dilapisi untuk menahan karat. Untuk pemeriksaan kawat dimasukkan ke dalam oksida tembaga di atas. Karena baja tidak memiliki daya hantar yang baik, maka untuk kabel transmisi di atas tanah biasanya hanya berfungsi sebagai penguat.Selain sifat ini adapun sifat khas baja:
·      Keras, kuat, awet
·      Sifat magnetnya kuat
·      Koefisien muai rendah
·      Tahan terhadap tekanan/beban
·      Tahan terhadap asam
·      Tahan karat

5.         Proses Pembuatan Baja
Baja diproduksi didalam dapur pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :

1)   Proses Konvertor

Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan menghadap ke samping. Sistem kerjanya adalah sebagai berikut:
·           Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
·           Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
·           Kembali ditegakkan.
·           Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
·           Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.
·      Proses Bassemer (asam)
Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2,   SiO2 + CaO                CaSiO3
·      Proses Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5                   Ca3(PO4)2 (terak cair)

2)   Proses Siemens Martin

Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.) fungsi dari regenerator adalah:
a.         Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
b.        Sebagai Fundamen/ landasan dapur
c.         Menghemat pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
·      Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
·      besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)

3)   Proses Basic Oxygen Furnace

·           Logam cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
·           Oksigen (± 1000) ditiupkan lewat Oxygen Lance ke ruang bakar dengan kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5 %O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
·           ditambahkan bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
·           BOF menggunakan O2 murni tanpa Nitrogen
·           Proses hanya lebih-kurang 50 menit.
·           Tidak perlu tuyer di bagian bawah
·           Phosphor dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
·           Biaya operasi murah

4)   Proses dapur listrik

Temperatur tinggi dengan menggunkan busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
·           Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
·           Temperatur dapat diatur
·           Efisiensi termis dapur tinggi
·           Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
·           Kerugian akibat penguapan sangat kecil

5)   Proses dapur kopel

Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
·           Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
·           Bahan bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
·           Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
·           Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
·           15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi:
 akan bereaksi dengan karbon:
          
Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.

6)   Proses dapur Cawan

·           Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
·           Kemudian dapur ditutup rapat.
·           Kemudian dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam cawan akan mencair.
·           Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan

6.         Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Baja
·      Kelebihan Baja sebagai Material Struktur
Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar, papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik. Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat baja lainnya.
1)        Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
2)        Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton bertulang.
3)        Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.


4)        Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan pengecatan sama sekali.
5)        Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6)        Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.
·      Kelemahan Baja sebagai Material Struktur
Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti:
1)        Biaya Pemeliharaan
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
2)        Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran
Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.
3)        Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.
4)        Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.
5)        Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic).

7.         Ukuran Baja dalam Perdagangan

B.       Baja Ringan
1.         Definisi Baja Ringan
Penggunaan struktur baja ringan dalam dunia konstruksi saat ini telah berkembang dengan pesat. Sesuai dengan namanya, struktur baja ringan tersusun dari batang-batang baja profil yang relatif lebih ringan dibandingkan batang baja pada umumnya. Baja profil ini mempunyai ketebalan yang relatif tipis. baja ringan adalah baja bermutu tinggi yang ringan dan tipis, namun fungsinya setara baja biasa. Baja ringan proses pembentukanya setelah dingin (cold form steel). Baja ringan mudah dirakit dan di buat konstruksi. baja ringan mempunyai derajat kekuatan tarik tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sedangkan baja biasa hanya sekitar 300 Mpa.

2.         Kegunaan Baja Ringan
Baja ringan dapat dipakai untuk bangunan antara lain:
·      Rangka atap baja ringan
Pemakaian rangka atap baja ringan untuk rumah sudah banyak dipakai. Di perumahan-perumahan real estate saat ini hampir semuannya memakai baja ringan untuk rangka atap rumah yang mereka bangun. Baja ringan yang dipakai biasanya jenis galvanis atau galvalume/zincalume. Pemakain rangka baja ringan ini mempercepat pekerjaan dan kualitas atap jadi lebih bagus Dan atap tahan terhadap rayap dan masih banyak keunggulan lain dari rangka atap baja ringan.
·      Rangka atap pergola
Pemakaian rangka atap baja ringan untuk pergola mempertimbangkan bahwa dengan memakai baja ringan maka perawatan untuk pengecatan jadi berkurang. Sebab baja ringan tahan karat dan tidak perlu dilakukan pengecatan sehingga biaya mantenen jadi hemat/murah.
·      Rangka partisi dinding
Dahulu untuk rangka partisi orang cenderung memakai rangka hollo atau kayu akan tetapi material ini mempunyai kelemahan antara lain hollo semakin lama dapat berkarat sedangkan kayu dapat termakan oleh rayap.
·      Struktur dinding.
Baru-baru ini rangka baja ringan juga di pakai untuk struktur bangunan baik itu struktur permanen yang dipakai untuk bangunan dua lantai atau struktur bangunan satu lantai. Pemakaian rangka baja ringan untuk struktur banyak dipakai di Aceh untuk program bantuan bangunan penanggulangan korban sunami. Pembangunan rumah rangka baja ringan ini di aceh dilakukan secara massal. Pertimbangan memakai bahan ini adalah pembangunannya cepat selesai sehingga segera dapat dihuni oleh korban sunami.
Dengan beraneka fungsi tersebut rangka baja ringan semakin dicari oleh masyarakat untuk bahan bangunan menggantikan bahan kayu. Dengan memakai baja ringan maka pencanangan pemerintah tentang Go Greend dapat diwujudkan yaitu illegal logging berkurang dan ditemukannya alternative bahan lain yaitu rangka baja ringan.

3.         Jenis Baja Ringan
Galvalum merujuk pada material baja dengan pelapisan yang mengandung unsur alumunium dan zinc, terdiri dari: 55% unsur coatingnya adalah aluminium, 43,5% adalah unsur seng/zink dan 1,5% unsur silikon.
Material Baja Ringan Galvalume inilah yang popular dengan sebutan ZINCALUME®, salah satu merek dagang Bluescope Steel Ltd, Perusahaan pioneer produsen baja ringandengan lapisan Zinc dan Aluminium.
Sifat Aluminium yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras menjadikan kombinasi dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat, kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan Galvanis. Bahkan beberapa referensi menyatakan bahwa Baja Ringan ZINCALUME® memiliki ketahanan karat/korosi mencapai 4 kali lipat dibanding baja berlapis Galvanis.
·      Galvanis ,Kuat, murah dan biasa digunakan untuk bahan atap logam tradisional.
·      Alumunium, Walaupun tahan karat, tetapi alumunium memiliki kelemahan yaitu harga    yang sangat mahal, sehingga tidak cocok untuk dijadikan bahan baku atap logam.
·      Zincalume adalah campuran dari Seng  dan Alumunium, bahan baku jenis ini yang sering digunakan untuk pembuatan metal roof

4.         Proses Pembuatan Baja Ringan
Bahan dasar baja ringan adalah Carbon Steel, Carbon Steel adalah baja yang terdiri dari elemen-elemen yang persentase maksimum selain bajanya adalah:
·      1,70% Carbon
·      1,65% Manganese
·      0,60% Silicon
·      0,60% Copper

Untuk baja tipis atau baja ringan, proses yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin atau Cold Forming dan hasilnya biasa dikenal dengan Cold Formed Section. Dalam pembentukan ini pelat baja dalam konsdisi suhu kamar akan dibentuk. Metode pembentukan yang biasa dilakukan adalah:
·      Press Brake
Proses pembentukan press-brake dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan ke dalam alat ini dan ditekuk bagian-bagiannya secara bertahap hingga menjadi bentuk yang diiingkan. Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat sesuai keinginan selama alat atau tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang moderen yang terkomputerisasi, mesin press-brake sudah menjadi mesin CNC dengan adanya lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan bentuk yang telah di-masukkan ke dalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi anti-crowning sehingga bentuk profil yang panjang tidak akan melengkung akibat proses penekukan.
Kekurangan proses ini adalah dalam produktivitas menghasilkan produk dan tidak mampunya membentuk tekukan kecil yang terhalang oleh tekukan lain. Produktivitasnya sangat rendah jika ingin membentuk profil secara masal, karena prosess untuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang tekukannya.
·      Roll Forming
Proses roll forming dilakukan dengan melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll hingga produk yang diinginkan tercapai.  Mesin roll forming yang baru sudah terkomputerisasi sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses setelah profil terbentuk.
Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannya.
Namun kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.
·      Punching
Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau mesin pons. Pelat baja disimpan di atas die-set dan kemudian proses punching dengan tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa dilakukan pada pembuatan aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja ringan. Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan proses punching, sehingga untuk mempercepat prosesnya biasanya dibuatkan sistem progressive.  Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara berurutan juga.

5.         Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Baja Ringan
·      Keunggulan Baja Ringan
1)        Lebih mengutamakan struktur dengan sistem plat Buhul di setiap tumpuan sendi (seperti jembatan) lebih kokoh dari kuda-kuda baja lainnya.
2)        Konstruksi stabil dan aman
3)        Menggunakan tumpuan sendi dan roll
4)        Prefabrikasi perkomponen
5)        Tahan terhadap karat, rayap dan perubahan cuaca dan kelembaban
6)        Bisa dipakai dengan genteng metal maupun keramik atau beton yang berat
7)        Dirancang stabil terhadap tekuk, puntir serta muai/mulur
8)        Pemasangan yang profesional dan terlatih hingga cepat pengerjaannya
9)        Terdapat banyak pilihan jenis kuda-kuda
10)    Pemilihan bentang: 6 m – 8 m (bentang kecil), 8 m – 10 m (bentang menengah),    10 m – 12 m (bentang besar)
11)    Lebih dari 12 m (bentang khusus)
12)    Tersedia material dengan galvalume, zincalume dan galvanize

·      Kelemahan Baja Ringan
1)        Tidak boleh sembarang dipotong & disambung.
2)        Tidak cocok untuk diekspos, karena sistem rangkanya yang cukup rumit.
3)        Kelemahan disatu sisi akan mempengaruhi seluruh konstruksi atap.
4)        Karena rangka atap baja ringan tersusun dari batang yang berdinding tipis, maka mudah mengalami tekuk lokal.
5)        Kekuatan torsi relatif lemah, karena center of grafity tidak berhimpit dengan shear center

Tips memilih rangka atap baja ringan yang baik, harus berpatokan pada banyak hal dan ketelitian sebelum membeli sangat diperlukan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya atau paling tidak mampu memberi pertimbangan kuat sebelum memutuskan pilhan.
·      Perhatikan dengan seksama produsennya. Apakah kredibel dalam menyediakan jasa pemasangan rangka atap baja ringan.
·      Mintalah informasi ukuran/dimensi Rangka utama/”C channel” dan bahan reng yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan C channel , semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka tersebut. Semakin kecil dan tipis ukuran/dimensi C channel, semakin kecil pula kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap.
·      Mintalah Informasi ketebalan lapisan anti karat yang di gunakan. Harus sesuai dengan ketentuan yg berlaku:Galvanis: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc (seng) saja dengan minimum pelapisan 180gr/m2. Misal produk dari produsen essar truss dan karang pilang truss mempunyai pelapisan 220 gr/m2. Berarti sudah sudah diatas ambang batas yg disyaratkan .Galvalum: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc dan aluminium saja dengan minimum pelapisan 150gr/m2. komposisinya tergantung dari produsen yg memproduksinya.
·      Periksa apakah software desain memiliki sertifikasi / rekomendasi dari badan konsultan atau lembaga konstruksi terpercaya tertentu.
·      Tanyakan dan periksa kualifikasi tukang pemasang.
·      Minta rekomendasi dari pihak-pihak yang mengerti industri konstruksi.

6.         Proses Pelaksanaan Pemakaian Baja Ringan
Pemasangan kuda-kuda bajaringan diatas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalok) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan diantaranya adalah :
·      Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya.
·      Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalok.
·      Ketinggian apex untuk pemasangan nok diatas setiap kuda-kuda rata.
·      Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
·      Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
·      Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan diatas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
·      Dipasang langsung diatas ring balok.
·      Dipasang diatas ring balok dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalok, jika ring balk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynaboltyang tertanam didalam ring balk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong didalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

7.      Ukuran Baja Ringan dalam Perdagangan


8.      Harga Satuan Baja Ringan
No
Produk
Bentuk Profil
Harga per 6m
Keterangan
1
truss baja ringan
tangguh dari
biouscope steel
C
Rp. 73.000,-
Rp. 70.000,-
Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
2
Truss baja ringan
Alfa prima
C
C
C
Rp. 72.000
Rp. 69.000
Rp. 65.000
Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
Tebal 0,65mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
3
Truss Baja Ringan taso
C
Rp. 76.000
Rp. 86.000
Rp. 118.000
Tebal 0,75mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 80mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 80mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,2cm
4
Truss Baja Ringan essar
C
Rp. 75.000
Rp. 125.000
Tebal 0,7mm, tinggi 7,5mm, lebar 3,5cm
Tebal 1mm, tinggi 8,5mm, lebar 4 cm








BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa baja  memiliki bermacam-macam jenis dan kegunaannya di dalam kontruksi bangunan, oleh karena itu banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat memudahkan pekerjaan, anti rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel dan, bebas biaya pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi, disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya desak.

B.       Saran
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan manusia untuk perkembangan kearah yang lebih baik dan menuntut setiap bangsa untuk berusaha maju.begitu pula pada perkembangan baja, dimana penggunaan baja mempengaruhi pada konstruksi bangunan disetiap pelosok. Oleh sebab itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain, karena dengan menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.











LAMPIRAN








DAFTAR PUSTAKA

Amanto, H. dan Daryanto. 1999. Ilmu Bahan. Jakarta, Bumi Aksara.
Benner, B.J.M.1985. Ilmu pengetahuan bahan, Jakarta:Bhatara Karya Aksara
Klasifikasi Baja.http://repository.upi.edu/operator/upload/sfis0608682chapter2.pdf
Construction Material, their Nature and Behavior. Edited by.J.M. ILLSTON, E&FN Spon An Imprint of Chapman& Hall.
• Structure, Daniel L. Schoedeck
• Konstruksi Baja, Podma



9 komentar:

  1. Terima kasih info baja ringan nya, sangat membantu.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. IJIN COPAS, UNTUK MAKALAH. ARSITECTURE PELITA BANGSA

    BalasHapus
  4. Warna baja umumnya hitam tapi bisa di cat atau coating sehingga lebih menarik

    BalasHapus
  5. Kami adalah perusahaan yang khusus menjual produk Pelumas/Oli dan Grease/Gemuk untuk sektor Industri.

    Oli yang kami pasarkan diantaranya untuk aplikasi : Diesel Engine Oil, Transmission Oil, Gear Oil, Compressor Oil, Hydraulic Oil, Circulating & Bearing, Heat Transfer Oil, Slideway Oil, Turbine Oil, Trafo Oil, Metal Working Fluid, Synthetic Oil, Corrosion Preventive, Wire Rope, Specialities Oil dan aneka Grease/Gemuk.

    Kami menjadi salah satu perusahaan yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan pabrik-pabrik besar di Indonesia, termasuk kebutuhan akan pelumasan khusus.
    Prinsip kami adalah selalu mengembangkan hubungan jangka panjang kepada setiap customer. Bila anda butuh info lebih lanjut, silahkan menghubungi kami.

    Mobile : 0813-1084-9918
    Whatsapp : 0813-1084-9918
    name : Tommy. K
    Email1 : tommy.transcal@gmail.com

    BalasHapus
  6. makasih infonya
    jangan lupa kunjungi laman https://ppns.ac.id/# dan https://blog.ppns.ac.id/tl/anantarizki/ makasih

    BalasHapus
  7. Butuh Jasa Pengiriman Barang Import?
    Hp/Wa : 0812 9474 2145
    Mr. Basir

    https://www.jasaimportbarang.com/info/jasa-pengiriman-barang-import-jasa-ekspedisi-barang-import-dari-china-jasa-import-barang

    BalasHapus
  8. C Channel ( Kanal C, CNP )
    Biasa digunakan untuk: purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Istilah lain: balok purlin, kanal C, C-channel, profil C Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas terdekat

    BalasHapus